Pencak silat dalam SEA Games bukanlah cabor yang baru, olah raga ini sudah masuk dalam cabor SEA Games sejak lama. Ini karena pencak silat sudah menjadi olah raga sekaligus kesenian yang berkembang di Indonesia sejak tahun 1950-an.
Dalam sejarahnya, pencak silat merupakan bela diri yang asalnya dari Indonesia. Meski begitu akar dari pencak silat juga bisa ditemukan di negara Asia Tenggara lainnya, misalnya Malaysia, Brunei, Thailand, hingga Filipina.
Sejarah Adanya Pencak Silat
Meski punya akar yang sama, naik teknik dan jenis dari pencak silat beraneka rupa. Meskipun pencak silat sering dikaitkan dengan budaya Melayu, di Indonesia sendiri pencak silat berkembang pesat dan menghasilkan ratusan genre.
Ada banyak istilah pencak silat, bisa berupa bela diri ataupun silat kerohanian. Namun penggunaan istilah pencak silat mulai resmi digunakan pada tahun 1948 untuk mempersatukan berbagai aliran seni bela diri yang tumbuh di Indonesia.
Kehadiran IPSSI atau Ikatan Pencak Silat Seluruh Indonesia di tahun yang sama membuat pencak silat semakin solid. IPSSI sendiri berdiri di Surakarta pada 18 Mei dan membawahi berbagai genre pencak silat yang ada di Indonesia.
Perubahan IPSSI dan Perkembangan Pencak Silat
Di tahun 1950, IPSSI berganti nama menjadi IPSI dengan di langsungkannya kongres umum pertama. Kongres yang berlangsung di Yogyakarta tersebut juga menjadi penguat tali persauraan antar bangsa Indonesia agar tak mudah terpecah belah.
Setelahnya IPSI mulai aktif untuk menjadi anggota KONI atau Komite Olahraga Nasional. Selama PON I sampai PON III yang di langsungkan KONI, pencak silat masih belum di pertandingkan, namun sudah di adakan untuk melakukan demonstrasi selama acara.
Kapan Pencak Silat dalam SEA Games Dipertandingkan?
Pencak silat mulai di pertandingkan dalam SEA Games mulai tahun 1987. Usaha olah raga ini untuk masuk dalam ranah cabor game SEA Games termasuk panjang, terlihat sejak tahun 1980-an.
Pada April 1980, IPSI mengadakan pesta pencak silat tiga negara dan mengandeng Indonesia, Malaysia, dan Singapura. Saat itu Singapura menjadi tuan rumah acara tersebut, acaranya berlangsung meriah dan mendapat sambutan yang antusias.
Selanjutnya di tahun 1982, pencak silat mulai di internasionalisasi dengan adanya invitasi pertama dengan negara Eropa dan Australia. Dalam acara tersebut, negara yang tergabung adalah Belanda, Singapura, Jerman, Indonesia, Australia, dan masih banyak lagi.
Akhirnya di tahun 1985, Indonesia menjadi Ketua PERSILAT atau Persekutuan Pencak Silat Antara Bangsa. PERSILAT sendiri terbentuk di tahun 1980 dengan 4 anggota, Indonesia, Malaysia, Singapura, dan Brunei Darussalam.
Dengan adanya PERSILAT ini, usaha untuk memasukkan olahraga ini ke cabor SEA Games mulai di usahakan. Akhirnya olah raga ini mulai di pertandingkan dalam SEA Games mulai tahun 1987 dan menjadi momentum besar bagi dunia bela diri Indonesia.
Perjalanan Pencak Silat Pasca SEA Games 1987
Sejak olah raga ini masuk sebagai cabang olah raga SEA Games, negara yang terdaftar sebagai pesertanya terus meningkat. Awalnya hanya lima negara saja yang mengikuti pertandingan tersebut, yakni Indonesia, Malaysia, Brunei, Singapura dan Thailand.
Namun kini hampir semua negara di Asia Tenggara menjadi peserta cabor pencak silat. Perkembangan tersebut tentu membuat pencak silat makin terkenal, walaupun memiliki jenis dan genre yang berbeda-beda.
Pencak silat dalam SEA Games sekarang ini memang bukan suatu yang langka lagi. Namun usaha olah raga ini untuk masuk ke dalam pertandingan SEA Games menjadi kebanggan tersendiri bagi Indonesia.