Sebelumnya pada periode tahun 2020, DKI Jakarta tidak mendapatkan bagian untuk mendapatkan bantuan. Hal itu disebabkan karena daerah tersebut tidak masuk ke dalam daftar daerah yang menerima manfaat Program Bantuan Sosial Tunai dari Kementrian Sosial. Bantuan ini tentunya sangat dibutuhkan oleh masyarakat untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Bantuan ini diberikan oleh Kementrian Sosial setelah pada tahun 2020 tidak mendapatkan kesempatan. Kemensos pada tahun 2020 telah merealisasikan bantuan kepada masyarakat di 483 kota, 514 Kabupaten, 7.094 Kecamatan, dan 83.447 desa di 33 provinsi di Indonesia. Bantuan ini tak lepas dari pandemi virus corona yang belum kunjung mereda. Dan terus memberikan efek buruk bagi sebagian besar masyarakat.
Pada tahun 2021 nanti, jumlah provinsi yang menjadi sasaran bantuan sosial tunai akan bertambah menjadi 34 provinsi. Dalam kesempatan ini, DKI Jakarta masuk ke dalam tambahan provinsi tersebut. Ada alasan tersendiri DKI Jakarta tidak mendapatkan kesempatan untuk bantuan tunai ini. Hal itu dikarenakan bantuan sosial tunai digantikan dengan Program Bantuan Presiden yang berupa sembako bagi penerima.
Pandemi ini memang benar-benar membuat ekonomi memburuk. Direktur Jenderal Penanganan Fakir Miskin Kemensos Asep Sasa Purnama menjelaskan bahwa Program Bantuan Sosial Tunai direncakan akan terus dilanjutkan sampai dengan bulan Juni 2021. Melihat dampak pandemi ini akan terus berpengaruh terhadap daya beli masyarakat di Indonesia, bantuan tersebut memang diperlukan.
Dikabarkan, masyarakat penerima bantuan akan mendapatkan uang sebesar Rp. 300 ribu setiap bulannya. Di mulai dari bulan Januari 2021 hingga Juni 2021. Jumlah penerima bantuan ini masih terus divalidasi agar sesuai dan tepat sasaran. Dengan bantuan tunai ini, masyarakat akan mendapatkan bantuan secara utuh. Berbeda dengan bantuan sembako yang nilainya berkurang untuk keperluan pengemasan dan lainnya.
Dana bantuan ini nantinya akan disalurkan melalui pihak PT Pos Indonesia dan juga Bank DKI. Bagi masyarakat penerima yang belum meiliki rekening, Dinas Sosial DKI Jakarta yang bekerjasama dengan Bank DKI akan membantu memfasilitasi pendaftaran rekening.
Perlu diketahui, tidak semua akan mendapatkan bantuan tunai dari pemerintah pusat. Sebagian akan mendapatkan bantuan dari pemerintah provinsi DKI Jakarta. Namun tidak perlu khawatir, nilai yang diberkan akan sama.
“Jadi bentuknya Rp 300.000 nanti dibagi wilayah mana yang diberikan bantuan dari pusat, mana yang dari provinsi. Bentuknya sama, kebijakannya sama, caranya sama, semua sama antara provinsi dan pusat kebijakannya,” ujar Ariza.
Ariza selaku wakil Gubernur DKI Jakarta menghimbau masyarakat yang menerima bantuan untuk membelanjakan uang yang diterima ke warung atau pasar terdekat. Tujuannya untuk menggerakan ekonomi dikala pandemi seperti sekarang ini. Dengan bergeraknya perekonomian itu akan membuat banyak pihak yang merasakan kemudahan.
Bantuan ini harus bisa dimanfaatkan dengan baik. Mungkin sebagian dari Anda mengalami kehilangan pekerjaan. Bantuan ini sangat membantu Anda untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Hindari penggunaan bantuan untuk keperluan yang tidak bermanfaat. Terlebih uang bantuan yang diberikan tidak terlalu besar. Maka dari itu harus dimanfaatkan dengan baik untuk bertahan hidup.
Dengan bantuan yang diberikan melalui rekening bank ini, penerima akan lebih tenang. Karena nantinya uang yang diterima akan didapatkan secara utuh nilainya. Ini juga dilakukan untuk menghindari penyelewengan-penyelewengan yang mungkin akan terjadi. Bantuan ini diharapkan akan mengurangi beban masyarakat dalam bertahan hidup. Pandemi virus ini memang berdampak besar untuk berbagai sektor.